PengetahuanSejarah

Inilah 28 Negara di Dunia yang Masih Memiliki Sistem Pemerintahan Kerajaan

Taman Ilmu | 28 Negara Dengan Pemerintahan Kerajaan – Di era modern ini tidak seluruh raja kehilangan kekuasaannya, sebagian kerajaan masih mengendalikan pemerintahan. Setidaknya ada 28 negara yang masih mempertahankan sistem monarki dalam pemerintahannya, tidak hanya Inggris yang awam diketahui.

Berikut ini Negara dengan Pemerintahaan Kerajaan

 1. Kerajaan Inggris

Inilah 28 Negara di Dunia yang Masih Memiliki Sistem Pemerintahan Kerajaan

Negara dengan pemerintahan kerajaan yang pertama adalah Inggris. Di Inggris, mirip diketahui masih mempunyai ratu yang aktif ada pada publik buat urusan kenegaraan. Ratu Elizabeth II telah memerintah Inggris semenjak 1952 dan sebagai penguasa terlama dalam sejarah Inggris. terdapat 4 negara di bawah kekuasaan , yaitu Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. sebab ialah monarki konstitusional, terdapat perdana menteri yang memerintah selain ratu dan kemampuan buat membentuk undang-undang serta mengesahkannya masih berada pada Parlemen yang terpilih.

2. Kerajaan Arab Saudi

 Inilah 28 Negara di Dunia yang Masih Memiliki Sistem Pemerintahan Kerajaan

Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud artinya kepala negara Arab Saudi hingga waktu ini. berbeda dengan Inggris, Arab Saudi memiliki sistem pemerintahan monarki absolut, sehingga eksistensi perdana menteri diklaim jua hanya simbolis. Kuasa penuh terdapat di raja. Salman menjadi raja semenjak 2013 pada usia 79 tahun, selesainya saudara tirinya, Raja Abdullah, meninggal dunia di usia 90 tahun. dari The Washington Post, meski Arab Saudi dijalankan sang raja turun-temurun, seluruh raja yang menjabat dipilih oleh komite pangeran Saudi berdasarkan dekrit 2006.

3. Kerajaan Kuwait 

Nawaf al-Sabah merupakan emir yang menjabat waktu ini, semenjak 29 September 2020, selesainya Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah mati pada lepas yang sama pada usia 91 tahun. Sabah menjadi perdana menteri pada 2003 serta di 2006 beliau menjadi emir atau raja. Nawaf al-Sabah dilantik menjadi emir ke-16 di usia ke-83 tahun. ia adalah adik tiri dari Sabah

4. Kerajaan Liechtenstein

Pangeran Hans-Adam II, putra tertua berasal Pangeran Franze Josef II serta Putri Gina, mewarisi takhta kerajaan Liechtenstein. beliau menjabat menjadi penguasa ke-15, sesudah ayahnya mangkat pada 1989. tetapi, dia ialah pangeran pertama Liechtenstein yang benar-sahih dibesarkan di Liechtenstein, seperti yang dianggap dalam satu keluarga kerajaan. Pangeran Hans-Adam II menikah dengan Countess Marie Kinsky von Wchinitz und Tettau. Pasangan itu mempunyai 4 anak, tiga putra serta 1 putri.

5. Kerajaan Qatar 

Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sebagai emir Qatar sejak 2013, sehabis ayahnya turun takhta. Ayahnya, Hamad bin Khalifa Al Thani, memerintah Qatar selama 18 tahun, dan Tamim baru berusia 33 tahun waktu dia merogoh alih. keluarga Al Thani merupakan bagian berasal dinasti penguasa di Qatar, yang telah memerintah sejak 1825. poly anggota famili lainnya yang memegang jabatan penting pada pemerintahan negara, membentuk peran Tamim sebagai emir lebih praktis.

6. Kerajaan Uni Emirat Arab (UEA)

Uni Emirat Arab terdiri asal 7 negara bagian, yaitu Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, serta Umm al-Qaiwain. Masing-masing negara bagian dipimpin sang seseorang raja turun-temurun, yang dikenal menjadi emir. Mereka memiliki presiden federasi. Presiden UEA saat ini ialah Khalifa bin Zayed al-Nahyan, yang mengambil alih pada tahun 2004 setelah ayahnya meninggal di 2 November 2004. Zayed mempunyai 8 anak, yang berarti takhtanya akan tetap langgeng pada bundar famili selama bertahun-tahun ke depan.

7. Kerajaan Belanda

Inilah 28 Negara di Dunia yang Masih Memiliki Sistem Pemerintahan Kerajaan

Willem-Alexander menjadi raja Belanda semenjak 2013, menggantikan ibunya, Ratu Beatrix, sebagai raja Belanda. Belanda memiliki parlemen bikameral, dia tidak memerintah secara pribadi, tetapi beliau mempunyai kekuasaan sebagai presiden Dewan Negara. Raja Willem-Alexander menikah dengan Ratu Máxima, serta beserta-sama mereka memiliki tiga anak, Putri Catharina-Amalia, Putri Alexia, dan Putri Ariane. dari Dutch News, raja menjalankan pemerintahan monarki yang mahal, pajak sekitar 40 juta euro setahun, tidak termasuk keamanan. sebagai akibatnya, menjadikan monarki Belanda galat satu yang termahal pada Eropa.

8. Kerajaan Swaziland

Inilah 28 Negara di Dunia yang Masih Memiliki Sistem Pemerintahan Kerajaan

Mswati III naik takhta menjadi raja pada 1983 pada usia ke-18 tahun, setelah ayahnya mati. Raja Swaziland kini berusia 52 tahun serta dikenal memiliki poly istri, yang sekarang berjumlah ke-15 dengan total 23 anak. Raja dilaporkan sudah menceraikan tiga istri selama masa jabatannya, akan tetapi dia sudah mencoba melarang perceraian pada Afrika, menggunakan keputusan kerajaan, yang masuk akal sesuai banyaknya istri dan keterbukaannya terhadap poligami.

BACA JUGA  Inilah Sungai Terpanjang di Dunia dengan Keindahannya yang Menakjubkan

9. Kerajaan Brunei Darussalam

Hassanal Bolkiah artinya sultan Brunei dan mengambil alih kepemimpinan negara itu semenjak 1967. ia sebagai raja serta kepala pemerintahan semenjak ketika itu. pada tahun 2016, Hassanal Bolkiah disebut menjadi raja terkaya pada dunia dengan ia memiliki poly koleksi kendaraan beroda empat mahal. menurut publikasi, yang Mulia mendapatkan hampir 100 dollar Alaihi Salam per dtk berasal pendapatan minyak dan investasi lainnya. Kira-kira 2 miliar dollar Alaihi Salam per tahun, dengan total kekayaan higienis sekitar 20 miliar dollar AS.

10. Kerajaan Swedia

Inilah 28 Negara di Dunia yang Masih Memiliki Sistem Pemerintahan Kerajaan

Carl XVI Gustaf naik takhta pada 1973 saat dia baru berusia 27 tahun. Pemerintahannya sempat menerima sorotan tajam ketika sebuah kitab dirilis berjudul The Relucatant Monarch, yang mengklaim raja berselingkuh menggunakan penyanyi Swedia-Nigeria. dia juga dikabarkan mengambil bagian dalam nightclub hot-tub pada 1990-an. Meski skandal itu cukup panas, Carl XVI Gustaf masih menjadi kepala Swedia serta tidak bercerai dengan Ratu Silvia, yang beliau nikahi semenjak 1976. Mereka mempunyai 3 anak, yang tertua adalah Putri Mahkota Victoria, yang akan naik takhta saat ayahnya menetapkan buat mundur atau, kemungkinan besar , ketika beliau mati. dua anak mereka yang lain artinya Putri Madeleine dan Pangeran Carl Philip. Baca jua: Tanggapi informasi Rasial dalam Kerajaan Inggris, Begini planning Ratu Elizabeth II

11. Kerajaan Oman

Sultan Qaboos bin Said merogoh alih kekuasaan selesainya menggulingkan ayahnya di 1970, buat mengakhiri isolasi negara serta memakai pendapatan minyaknya buat modernisasi dan pembangunan. Sultan Qaboos artinya pemimpin Arab yang paling usang memerintah dan dipuji berhasil mempertinggi ekonomi serta baku hayati rakyatnya, sejauh ini. dia memegang semua jabatan penting pada pemerintahan Oman, termasuk menteri luar negeri, menteri pertahanan, menteri keuangan, serta gubernur bank sentral negara.

12. Kerajaan Bahrain

Hamad bin Isa al-Khalifa menjabat menjadi emir Bahrain, semenjak Maret 1999 hingga 14 Februari 2002, waktu ayahnya, Isa bin Salman Al-Khalifa, mangkat . pada 14 Februari 2002, Hamad mendeklarasikan dirinya menjadi raja, menjadikannya raja pertama Bahrain pada sejarah negara itu. Keluarganya sudah memerintah negara itu semenjak 1783 dan selalu mempunyai banyak kekuasaan.

13. Kerajaan Vatikan

Vatikan, diklaim jua menjadi kerajaan menggunakan sistem pemerintahan yang unik, monarki elektif, di mana fungsi kepala negara, yaitu Paus Fansiscus. Jabatannya tidak diwariskan, melainkan dipilih sang Dewan Kardinal. Para kadinal mempunyai mereka yang berusia di bawah 80 tahun. berdasarkan situs resmi Vatikan, Negara Kota Vatikan diatur sebagai raja sempurna, dengan kepala negara serta raja, secara teknis adalah paus. dia memegang kekuasaan legislatif, eksekutif, serta yudikatif penuh. sebagai penguasa negara terkecil di global, paus merupakan satu-satunya monarki sempurna yang dipilih, bukan warisan turun-temurun. ia tidak memiliki keturunan, sebagai akibatnya ketika Paus meninggal, maka butuh waktu untuk menyiapkan pemimpin selanjutnya.

14. Kerajaan Yordania

Raja Abdullah II menjadi raja Yordania, menjabat sejak 1999, menggantikan ayahnya yang mangkat . Abdullah II menikah menggunakan Ratu Rania dari Yordania. Mereka memiliki 4 anak, menggunakan anak tertua telah disiapkan buat bisa menggantikan ayahnya, Raja Hussein.

15. Kerajaan Maroko

Raja Mohammed VI dilantik di 1999, sehabis ayahnya, Raja Hassan II, meninggal. Mohammed VI menikah menggunakan yang Mulia Putri Lalla Salma, serta mereka mempunyai 2 anak, seorang putra bernama Putra Mahkota Moulay Hassan serta seseorang putri bernama Putri Lalla Khadija. Baca pula: Bantah Wawancara Harry dan Meghan, Pangeran William Mengaku tidak Terjebak pada Kerajaan Inggris

BACA JUGA  Pengertian Ilmu Ekonomi Beserta Pembagiannya dan 11 Prinsip-Prinsipnya

16. Kerajaan Monako

Pangeran Albert II, atau yang Mulia Pangeran Albert II, memerintah Monako sejak 2005. beliau artinya putra Pangeran Rainier III dan Putri Grace, alias aktris Grace Kelly. beliau menikah dengan Charlene Wittstock dan mempunyai dua ana kembar, Putri Gabriella Therese Marie serta Pangeran Jacques Honore Rainier. Pangeran Albert mempunyai 2 anak lagi dengan dua wanita lainnya. Monako adalah kerajaan yang berdaulat, sebagai akibatnya diperintah sang seorang pangeran, tetapi pula memiliki badan legislatif terpilih. tetapi, Pangeran Albert mampu menunjuk menteri negara dan mempunyai kekuatan politik.

17. Kerajaan Thailand

Raja Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun merupakan raja Thailand ke-10 asal Dinasti Chakri, yang menjabat sejak 13 Oktober 2016. menurut BBC, beliau pula dikenal sebagai Rama X. Raja Vajiralongkorn menjadi penguasa Thailand setelah ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej, mangkat global di 2016 di usia 88 tahun. Raja Bhumibol Adulyadej ialah raja yang paling lama memerintah di global, sehabis memerintah selama 7 dasa warsa dimulai di 1946 serta berakhir pada 2016. ia bahkan mengalahkan Ratu Elizabeth II, yang telah 65 tahun.

18. Kerajaan Tonga

Raja Tonga VI bukanlah anak dari pendahulunya mirip kebanyakan bangsawan, kebalikannya, Raja Tupou VI artinya saudara dari mendiang Raja George Tupou V, yang tidak memiliki ahli waris yang legal waktu beliau mati pada 2012. Raja Tupou VI sebenarnya menikah dengan Nanasipau’u Tuku’aho serta memiliki tiga anak, jadi warisannya akan berlajut kepada anaknya selesainya waktunya menjadi raja selesai. pada usia 55 tahun, Raja Tupou VI naik takhta serta adalah pemimpin negara ini, yang merupakan satu-satunya monarki konstitusional di Pasifik Selatan, dari ABC News Australia membagikan ketika penobatan raja pada 2015.

19. Kerajaan Norwegia

Raja Harald V artinya anak ketiga dari Raja Olav V dan Ratu Martha, tetapi dia naik takhta, waktu ayahnya mati pada 1991. Konstitusi Norwegia 1814 diubah buat berakibat anak tertua, apa pun jenis kelaminnya, yang menjadi penerus pada garis takhta. semenjak Raja Harald V dan istrinya, Ratu Sonja, mempunyai anak sebelum perubahan konstitusi diberlakukan. sebagai akibatnya, awalnya diyakini anak tertua mereka, putri Putri Märtha, yang lahir di 1971, tak bisa menjadi raja berikutnya. sebaliknya, saudara termuda pria-laki-laki nya, Putra Mahkota Haakon, lahir di tahun 1973

20. Kerajaan Bhutan

Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dikenal sebagai Druk Gyalpo, yang berarti “Raja Naga”, berasal Bhutan. dia secara resmi dinobatkan menjadi raja pada 2008, sehabis mengambil alih sebagian akbar tanggung jawab kerajaan di 2006 ketika ayahnya turun takhta. Raja Jigme baru berusia 26 tahun ketika beliau mengambil alih kekuasaan, tetapi ayahnya baru berusia 16 tahun ketika beliau sebagai raja. Jadi, darah belia sebagai dalam tren pada famili kerajaan Bhutan. Baca jua: [TRIVIA] 6 Skandal yang Mengguncang Kerajaan Inggris, dari Seks sampai Rasialisme

21. Kerajaan Lesotho

Raja Letsie III sudah berkuasa secara resmi sejak 1996 dan secara informal semenjak 1990. Meskipun beliau tidak mempunyai kekuatan politik serta malah sebagai boneka buat negara Lesotho, dia digambarkan sebagai “simbol persatuan nasional yang hidup” pada konstitusi nasional . Terlepas asal kenyataan bahwa raja selalu sebagai bagian asal monarki konstitusional, Letsie baru-baru ini berbicara dengan Al Jazeera tentang kesediaan untuk mengambil lebih banyak kekuasaan jika negara menginginkannya. “Saya berkomitmen pada prinsip-prinsip monarki konstitusional,” ucapnya. “Namun, jika ada pandangan di antara penduduk bahwa saya dapat berperan dalam satu atau lain cara, ada proses reformasi yang akan segera dimulai, mereformasi Konstitusi…jika orang mengatakan ini yang kami inginkan, maka saya siap untuk itu,” ungkapnya.

22. Kerajaan Belgia

Raja Philippe merogoh alih takhta Belgia pada Juli 2013 sehabis ayahnya, Raja Albert II, turun takhta. Raja menikah dengan Ratu Mathilde pada 1999 serta mereka memiliki 4 anak, yaitu Putri Elisabeth, Pangeran Gabriel, Pangeran Emmanuel, serta Putri Eléonore. di 1991, konstitusi diubah buat memungkinkan wanita naik dan menjadi ratu buat pertama kalinya, yang berarti putri tertua Philippe, Putri Elisabeth, artinya pewaris monarki Belgia. waktu beliau naik takhta, beliau akan menjadi perempuan pertama yang pernah menjadi kepala negara di Belgia.

BACA JUGA  Yang Tersembunyi di Pantai Selatan Jawa dan Menelisik Fenomena Tumbal “Rip Current”

23. Kerajaan Malaysia

Sultan Abdullah mengambil alih kedudukan menjadi raja ke-16 serta dijuluki yang Dipertuan Agong sejak 2019 sampai saat ini. tak seperti negara lain yang mempunyai raja, penguasa Malaysia merupakan monarki bergilir. Malaysia pernah dipimpin oleh Sultan Abdul Halim Mu-adzam Shah, yang ialah satu-satunya raja yang pernah menduduki jabatan sebanyak dua kali, yaitu pertama pada 1970 hingga 1975 serta kedua di 2011 sampai 2016. Pemerintahan sultan umumnya berlangsung selama lima tahun, yang artinya adat pada setiap negara. Raja Malaysia, yang selalu sebagai bagian dari sistem monarki terpilih, perannya lebih menjadi seremonial, berasal di salah satu kekuatan primer.

24. Kerajaan Spanyol

Raja Juan Carlos mengejutkan negaranya dengan melepaskan gelarnya selesainya 39 tahun mengabdi. dia menobatkan putranya, Felipe VI, raja baru Spanyol. Kurang dari tiga pekan sesudah ayahnya turun takhta, Raja Felipe VI merogoh alih menjadi raja serta ketua militer Spanyol. pada waktu itu, Raja Juan Carlos berkata putranya, yang merupakan mantan Olympian, memiliki “kedewasaan, persiapan serta rasa tanggung jawab yang diperlukan (buat melayani sebagai raja serta) buat memimpin ke termin asa baru menggunakan memakai pengalamannya dan mendorong generasi baru,” ungkapnya dalam lapor CNN.

25. Kerajaan Kamboja

Kamboja merupakan keliru satu berasal poly negara dengan lebih banyak raja seremonial dari di negara yang benar-sahih memerintah masyarakat. Raja Norodom Sihamoni merogoh alih kiprah tadi pada Oktober 2004 hingga ketika ini. beliau bersaing dengan bangsawan 604dea25b3a655fe1ab94434fad99f27 lainnya, meskipun dia adalah putra raja yang berkuasa di ketika itu, yang turun takhta selesainya 60 tahun naik takhta.

26. Kerajaan Luksemburg

Di 1800-an, raja-raja Belanda memerintah Grand Duke of Luxembourg, serta baru di 1839 bangsa tersebut memperoleh kemerdekaannya. pada 1890, Grand Duke Adolphe sebagai raja pertama Luksemburg. sejak itu, keturunan pribadi asal Adolphe sudah memerintah Luksemburg. Penguasa terakhir pada waktu ini ialah Grand Duke Henri, yang naik takhta pada 2000, dan sebab dia memiliki 5 anak, warisan akan terus berlanjut setelahnya. Grand Duke mungkin memiliki kedaulatan, tetapi kekuasaannya terdapat pada tangan negara. Grand Duke Henri harus mengikuti hukum yang sudah ditetapkan oleh konstitusi dan hukum, dan tindakannya wajib mengikuti pernyataan, “yang Berdaulat memerintah, tetapi tak mengendalikan.”

27. Kerajaan Jepang

Kaisar Akihito adalah penguasa yang menjabat kekaisaran Dinasti Yamato Jepang hingga pada April 2019. dia sudah memerintah sejak 1989 serta menjadi penguasa pertama Jepang pada lebih dari dua abad, yang turun takhta pada April 2019. Akihito akan mengundurkan diri menjadi kaisar, dari Takhta Krisan, yang duduk di Istana Kekaisaran, buat menyampaikan takhta pada putra tertuanya, Putra Mahkota Naruhito, di Mei 2019 sampai waktu ini.

28. Kerajaan Denmark

Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris bukanlah satu-satunya raja wanita yang berkuasa. Denmark diperintah oleh yang Mulia Ratu Margrethe II dan telah berlangsung sejak 1972. Monarki Denmark adalah galat satu yang tertua pada global , dan berdasarkan situs resmi famili kerajaan Denmark, itu sudah ada sejak lebih berasal 1.000 tahun , di zaman raja-raja Viking. Ratu menikah dengan HRH Pangeran Henrik, serta beliau sudah menikah sejak 1967. Mereka mempunyai dua anak, yang tertua merupakan HRH Putra Mahkota Frederik, yang di akhirnya akan merogoh alih monarki. ia menikah menggunakan Mary Elizabeth, yang sekarang memiliki gelar Putri Mahkota HRH, serta bersama-sama mereka memiliki 4 anak. Putra ke 2 mereka adalah HRH Pangeran Joachim, yang menikah menggunakan Putri Marie, serta mereka pula memiliki 4 anak.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button